Islam KTP Vs Islam Sebenarnya

Posted on Selasa, 31 Juli 2012 by Ikhsan Nugraha


Betapa banyak umat islam yang saat ini hanya bermodalkan identitas dirinya saja sebagai seorang muslim, akan tetapi jiwa dan raganya tak ubahnya hanya seperti orang-orang yang tidak mengenal islam. Berhati-hatilah kita dengan kondisi seperti ini. Fenomena “islam KTP” yang kita kenal selama ini memang menjadi sebuah tanda-tanda perusak ummat islam menuju kejayaan seperti yang kita impikan selama ini. Lalu apakah sebenarnya Islam KTP itu, dan bagaimana seharusnya berislam itu, berikut uraiannya : 

Islam KTP

Dalam Islam KTP, yang penting bagi seseorang bukanlah apa yang ada dalam hati dan fikirannya, tetapi adalah pengakuan lahiriahnya, tidak peduli apakah ia memperlihatkan atau tidak tanda-tanda asas keislaman yang dianutnya tersebut. Apabila seseorang mengakui dengan lisan bahwa ia percaya kepada Allah, RasulNya, pada al-Qur'an, hari akhirat dan rukun-rukun iman yang lain, lalu memenuhi syarat-syarat yang diperlukan yang membuktikan pengakuannya itu, maka ia akan diterima dalam lingkungan Islam dan orang lain akan berurusan dengannya sebagaimana halnya dengan seorang Muslim. Tetapi kondisi seperti ini hanya terbatas pada kehidupan di dunia yang sementara ini saja, dan dari sudut pandangan duniawi hal ini menyediakan dasar hukum dan budaya bagi terbentuknya masyarakat Islam. Hasilnya hanyalah tidak lebih dari bahwa mereka yang dengan lisan menyatakan pengakuan sebagai Muslim diterima dalam masyarakat Islam dan diakui sebagai orang-orang Muslim. Tidak seorang pun dari mereka yang boleh disebut kafir, setiap orang dari mereka haruslah diberi hak-hak hukum, moral dan social seperti orang-orang lain, mereka boleh mengadakan hubungan perkawinan, mereka berhak memperoleh warisan, dan hubungan-hubungan perundangan lainnya yang biasa dijalankan oleh orang-orang Muslim. Kondisi seperti ini memang kita layak dihargai dan diperlakukan seperti seorang muslim, akan tetapi sesungguhnya di dalan jasad dan fikirannya belum tertanam prinsip-prinsip islam secara kaffah.

Islam Sebenarnya

Lalu bagaimanakah islam yang sebenarnya, keselamatan dan penilaian terhadap seorang Muslim dan Mukmin di akhirat, serta ia termasuk dalam kelompok hamba-hamba Allah yang disukaiNya, adalah hal lain yang tidak bergantung kepada pengakuan lisan, seperti disebut di atas tadi. Pengakuan yang sejati adalah pengakuan yang disertai suatu peneguhan dalam hati dan diikuti dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dengan penuh keinginan. Pengakuan secara lisan di dunia ini hanyalah diperuntukkan bagi Tokoh agama dan masyarakat pada umumnya, kerana mereka hanya boleh melihat hal-hal yang lahiriah sahaja. Tetapi Allah melihat ke dalam hati dan batin seseorang, dan menyentuh iman yang ada di dalamnya. Kriteria yang dipakai Allah dalam menilai kedudukan seseorang adalah apakah hidupnya, matinya, kesetiaannya, kepatuhan dan penghambaannya serta seluruh hidup dan kerjanya ditujukan bagi Allah atau kepada yang lain? Bila semua itu diperuntukkan bagi Allah semata, maka ia dinilai sebagai seorang Mukmin dan Muslim, dan bila semua itu diperuntukkan bagi yang lain, maka ia bukanlah seorang Mukmin ataupun Muslim. Barang siapa yang tidak memenuhi kriteria ini, bererti kurang imannya, sejauh kekurangannya dalam memenuhi kriteria tersebut, tidak peduli apakah ia menempati jajaran orang-orang Islam yang terkemuka di dunia ini (Ustadz atau Ulama) dan mempunyai kedudukan setinggi apa pun. Menurut Allah, satu-satunya hal yang dapat dinilai adalah apakah Kita telah memberikan segala yang Kita miliki pada jalanNya. Bila Kita telah melakukannya, maka Kita akan memperolehi hak-hak istimewa, yang diberikan kepada mereka yang setia kepadaNya, dan menerima hak pahala bagi penghambaan Kita kepadaNya. Tetapi bila Kita tidak memperdulikan apa pun juga dari penghambaan kepadaNya, maka pengakuan Kita sebagai seorang Muslim yang berarti bahwa Kita telah mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah, adalah pengakuan yang palsu yang hanya dapat mengelabui mata dunia dan masyarakat Islam. Akan tetapi sekali-kali Kita tidak boleh menipu Allah. Masyarakat Islam mungkin saja akan menerima Kita dan memberikan hak-hak kepada Kita sebagai seorang Muslim di dunia ini, tetapi Allah tidak akan memberikan tempat kepada Kita di antara kelompok hamba-hambaNya yang beriman.

Bila Kita memikirkan perbedaan antara Islam KTP dan Islam yang sebenarnya seperti yang telah  diterangkan tadi, maka dengan sendirinya Kita akan mengerti bahwa buah yang akan dihasilkan dari kedua macam Islam itu akan sangat berbeda, baik dalam hidup di akhirat nanti maupun di dunia ini.

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, islam bukanlah keturnan yang apabila bapak atau ibu kita islam, maka Kita juga Muslim. Bukan berarti bahwa pakaian kita muslim, berjanggut, dan seluruh aktifitas yang kita lakukan secara lahiriyah nampak seperti orang-orang muslim, tidak seperti itu. Jangan sampai bentuk fisik dan aspek lahiriyah kita terlihat seperti muslim tetapi pada hakekatnya kita sama saja seperti orang-orang kafir laknatullah yang tidak mendapatkan rahmat dari Allah SWT, Naudzubillah..

Saudaraku, yang membedakan kita dengan orang-orang kafir adalah pengetahuan kita dan kataqwaan kita kepada Allah SWT. Betapa banyak umat muslim yang brsyahadat, menyatakan pengakuannya bahwa Allah adalah satu-satunya tuhan yang berhak untuk disembah dan Rasullulah adlah utusan Allah, tetapi pada implementasinya justru banyak manyimpang dari ajaran dan syariat Allah SWT. Kita jangan merasa bangga dan berpuas diri dengan label kita apakah kita sebagai aktifis dakwah, ataupu ustadz sekalipun tetapi pengetahuan kita tentang islam masih rendah. Allah tidak butuh label kita, yang Allah butuhkan adalah pengetahuan kita akan ilmu yang disampaikanNya, panghambaan kita kepadaNya, kesungguhan dalam menjalankan syariat dan ajaran RasulNya, serta keikhlasan hati kita dalam melakukan segala aktifitas untuk meraih ridhoNya. Jangan sampai dengan minimnya pengetahuan kita dan keengganan kita untuk menjalankan syariatNya membuat Allah mensejajarkan kita dengan orang-orang kafir.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan curahan rahmat dan perlindunganNya kepada penulis dan Saudara-saudara sekalian. Wallahu’alam. (Ikh)

0 Responses to "Islam KTP Vs Islam Sebenarnya":