Orang Tua Sebagai Cermin bagi Anak

Posted on Minggu, 16 Oktober 2011 by Ikhsan Nugraha


Tidaklah balasan bagi kebaikan itu melainkan kebaikan juga" (Ar-Rahman: 60).
Sahabatku,, Anak bagi orang tua adalah permata hati yang tidak ternilai harganya. Hal itu merupakan kebahagian tersendiri, memiliki anak saleh, taat pada orang tua, dan menyayangi orang tuanya sampai akhir menutup mata.
Namun, Kepiluan, kekesalan, kesedihan, dan kekecewaan menyatu bila sang anak setelah dewasa tidak peduli lagi dengan orang tuanya dengan menyepelekan panggilan orang tua yang sakit dengan alasan sibuk, atau cukup menyediakan fasilitas mewah buat menghabiskan sisa-sisa usia. Rumah indah bak istana tidak akan menggantikan kasih sayang dan perhatian orang tua pada anaknya.

Cara mendidik anak dan perlakuan orang tua kepada anaknya akan memberi kesan yang kuat untuk membentuk karakter atau kepribadian anak ketika dewasa kelak. ''Orang tualah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi'' (hadis riwayat Bukhari)


Gaya orang tua dalam mendidik tecermin dalam cara anak tersebut memperlakukan orang tuanya. Dengan kata lain, bila orang tua mengajari cara menghargai orang lain, maka anak akan berlatih menghargai manusia. Misalnya, orang tua yang sering memberikan ungkapan kasar melihat anaknya melakukan kesalahan, seperti kata malas, tolol, nakal, dan bodoh. Kata-kata tersebut akan menjadi memori sepanjang hidup, dan anak akan mewarisi untuk setiap kesalahan sama.

Ada sebuah cerita, Dahulu, seorang laki-laki menghadap Umar bin Khatab mengadukan kedurhakaan anaknya. Khalifah Umar kemudian memanggil anak

yang dikatakan durhaka itu dan mengingatkan bahaya durhaka kepada orang tua.

Ketika ditanya sebab kedurhakaannya, anak itu berkata, "Wahai Amirul Mukminin, tidaklah seorang anak mempunyai hak yang harus ditunaikan oleh orang tuanya".
"Ya," jawab Khalifah.
"Apakah itu?"
"Ayah wajib memilihkan ibu yang baik buat anak-anaknya, memberi nama yang baik, dan mengajarinya Alquran."

''Wahai Amirul Mukminin, tidak satupun dari tiga perkara itu yang ditunaikan oleh ayahku. Ibuku Majusi, namaku Jaklan, dan aku tidak pernah diajar membaca Alquran walau satu huruf," jawab sang anak.

Umar kemudian menoleh kepada bapak itu dan berkata, "Kamu datang mengadukan kedurhakaan anakmu, ternyata kamu telah mendurhakainya sebelum ia mendurhakaimu. Kamu telah berbuat tidak baik terhadapnya sebelum dia tidak berbuat baik padanya.''
Kisah tersebut patut menjadi renungan bahwa sebelum menuntut kebaikan pada diri anak, hendaknya kita terlebih dahulu memberikan sesuatu yang terbaik buat anak, mengajari agama, memberikan makanan halal. Bila kemudian sudah telanjur melakukan kesalahan, dan anak berkeinginan memperbaiki diri dengan belajar agama, berikanlah motivasi. Dengan mendalami agama, anak akan mengerti hak dan kewajibannya. 

Teman2ku, sebelum kita mempunyai anak, hendaklah kita perbaiki dahulu diri kita. karena anak adalah cerminan orang tuanya. Pilihlah pasangan hidup yang sholeh/sholehah buat anak2 kita, ajari anak2 kita dengan Al-Qur,an sehingga kelak ketika dewasa kita memiliki calon penerus yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama ini. (Ikh) 

3 Responses to "Orang Tua Sebagai Cermin bagi Anak":

Miel, D'Smart Dimples says:

Kyai atau Ustadz seringkali memiliki satu anak yang perilakunya agak menyimpang dan cenderung negatif. Padahal anak2x yg lain sholeh dan sholihah. Kenapa y? rasanya si Ustadz pasti sdh mendidik anakX dg cara yg baik. Terbukti pd kesholehan anak2x yg lain,,, knpa hrus da yg mnyimpang?

Ikhsan Nugraha says:

Bismillah,, yang pertama jelas hadist di atas benar bahwa pengaruh orang tua dalam mendidik anaknya sangatlah besar. Jikalau ada kasus seperti diatas ukh, maka kita kembalikan lagi ke orang tuanya. Apakah sudah maksimal dalam mendidik?? Karena tidak mungkin ketika orang tua bisa mendidik anaknya dengan baik, diajarkan Al-Qur'an dengan benar maka pastinya anak tersebut juga terdidik dengan baik dong. Yang kedua pastikan juga pergaulan anak tersebut kondusif ukh, karena bisa jadi pengaruh lingkungan tuh, meskipun orang tuanya sudah susah payah mendidik. gitu, makanya ntar kalau jadi istri dan ibu yang baik ya dengan suami dan anak2.. Oke.. Jzk

Miel, D'Smart Dimples says:

hmm,,,, benar jg. Jd teringat kata2 MR. Pengaruh lingkungan sangat besar, itulah knapa kita tdak hanya harus sholih tp jg mushlih. Ibarat dlm sebuah kapal, jika da org yg ingin melubangi kapal yg kita tumpangi dan qt diam sja, maka kita akn ikut tenggelam... nice,,