Saya memiliki nasihat-nasihat ringan kepada para pemuda dan
nasihat ini telah saya sampaikan berulang kali di beberapa tempat.
Sebagian ikhwah menuliskan surat kepada saya dan berkata, "Kami
mendapati sebagian hadist dan ceramah dari pelajaranmu serta kisah-kisah
yang engkau bawakan tersampaikan berulang-ulang.
"Saya katakan, "Apakah anda ingin saya membawakan sesuatu yang baru?
Kami bukanlah para penyanyi yang pandai membawakan lagu baru di setiap
harinya, kita sedang berinteraksi dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Kisah
Musa dalam Al-Quran diulang hingga sebanyak 23 kali.
Kitab suci kita selalu membawa yang baru, tetapi dengan ungkapan yang
berbeda, jika engkau menyampaikan sebuah kisah, maka sampaikanlah
dengan gaya ungkapan tertentu, dan ulangilah dengan metode yang lain.,
dan ulangilah pada ungkapan kali ketiga, dan seterusnya hingga orang2
dapat menerimanya.
Mengulang2 sesuatu merupakan perbuatan yang terpuji, bukan perbuatan yang tercela.
"Ulangilah ilmu wahai seorang yang ramah.
Dan bertadaburlah, karena yang terulang itu lebih terasa manis"
Saya katakan, "Janganlah kamu merasa jemu dengan sesuatu yang diulang-ulang."
Diantara wasiat yang telah terulang ialah :
"Saya wasiatkan untuk menuntut ilmu, dan terus menuntut Ilmu, baik di
masa tua maupun di masa kecil karena islam tidak mengenal batasan umur
dalam belajar dan menghasilkan ilmu. Ilmu haris selalu anda bawa sampai
ke liang kubur. Ilmu dituntut dari sejak dalam pangkuan sampai ke liang
lahat. Al-Bukhari berkata, 'Para sahabat Nabi SAW menuntut ilmu di usia
tua/dewasa'."
"Anda harus seriaus menuntut ilmu sekalipun berusia 60, 70, bahkan 80
tahun. Saat ini ilmu tersebar luas dan memiliki beragam sarana yang
menakjubkan, melalui halaqoh-halaqoh di masjid, kitab-kitab, kaset
islami, dan bisa juga melalui buku2 saku, bertanya pada para ulama, dan
masih banyak sarana lainnya.
Saya mewasiatkan untuk selalu menuntut ilmu. Seorang penuntut ilmu
tidak akan sesat, dan seorang penuntut ilmu selalu berada di atas
petunjuk hujjah yang jelas.
Ilmu dapat menyelamatkan dari fitnah syahwat dan fitnah syubhat.
Seorang penuntut ilmu selalu berada dalam bimbingan ilahi. Seorang
penuntut ilmu padanya terdapat cahaya. Seorang penuntut ilmu imannya
bertambah setiap hari. Seoarang penuntut ilmu sebagaimana yang
diriwayatkan hadist untuknya "Ikan-ikan di laut dan burng-burung di
langit hingga semut di dalam sarangnya memintakan ampun untuk penuntut
ilmu."
Wallahu 'Alam
0 Responses to "Nasihat Dr. Aidh Al-Qarni untuk Para Pemuda":
Posting Komentar